Minggu, 08 Februari 2015

Jangan Pukul Anak Karena Kesalahannya

Mak, apa sih yang emak lakukan bila anak berbuat salah atau melawan? Memarahinya, mengomelinya atau memukulinya?  Tidakkah emak menyelediki dulu sampai sejauh mana kesalahannya atau bahkan faktor apa saja yang menyebabkan si anak berbuat salah?

Kamis, 05 Februari 2015

Aturan Sekolah Yang Aneh Bikin Orang Tua Pusing

Maak...sebenarnya saya ingin sekali seperti emak-emak lainnya yang menyekolahkan anaknya di sekolah favorit. Sayang, seringnya berpindah-pindah tempat tinggal membuat saya miskin informasi. Apalagi kalau mendengar biaya pendidikan di sekolah favorit yang super mahal...aduhhh nyerah aja deh. Akhirnya balik lagi ke sekolah yang minim biaya.


Tapi ya gitu mak, sekolah minim biaya, peraturannya makin aneh-aneh. Dan karena minim informasi itulah akhirnya saya menyekolahkan Fawaz di sekolah negeri. Sebenarnya tidak masalah sih mau memasukkan Fawaz di sekolah manapun, asal dia nyaman dan mudah mengikuti pelajarannya.

Selasa, 03 Februari 2015

Waspadai Pedagang Makanan Nakal

Selamat pagi emak-emak yang cantik nan inspiratif, kali ini saya ingin sedikit berceloteh tentang jajanan yang beredar di sekeliling kita. Jangan sampai kita terlena oleh makin banyaknya aneka rupa jajanan, hingga tidak mengulik bagaimana proses pembuatannya. Terutama bahan yang digunakan untuk mencampur adonan jajanan tersebut.

Menyaksikan tayangan Reportase Investigasi di sebuah stasiun televisi, sungguh membuat saya tercengang mak. Pasalnya jajanan yang dulu kerapkali saya beli, bahkan sering saya gunakan sebagai pengganjal perut, ternyata ada bahan berbahaya didalamnya. Bila jajanan itu sering dikonsumsi lambat laun akan merusak organ tubuh kita.

Jumat, 30 Januari 2015

Anak Butuh Didampingi dan Diperhatikan

Mak...satu pertanyaan yang sampai saat ini saya masih bingung menjawabnya.
Bagaimana emak memperlakukan anak-anak emak, offer protective, sedikit pengawasan, selalu diawasi atau dibiarkan?

Jawabannya tergantung kali ya mak....hehehe......

Dalam artian kalau anak tersebut masih kecil tentunya akan kita awasi dan dampingi dalam segala hal. Namun bila anak sudah dewasa, kita akan perlahan melepaskannya dengan tujuan agar sang anak bisa mandiri. Betul kan?  Melepaskan disini bukan berarti kita membiarkan sang anak berbuat semaunya tanpa kita kontrol. Meski mereka sudah besar, tugas kita sebagai orang tua adalah tetap mengawasinya, karena lingkungan anak-anak berada itu tidak selalu sama.

Senin, 26 Januari 2015

Ajari Anak Untuk Mengenal Kata Maaf

Maaak......pernahkah emak menganggap anak-anak itu nakal? Mereka susah diatur, suka membantah bahkan minta sesuatu seolah memaksa. Atau pernahkah emak melihat seorang anak jail yang terus membuat temannya menangis? Atau bahkan emak sering memarahi anak-anak gara-gara mereka suka ceroboh, menumpahkan sayur, mencorat-coret dinding tembok atau mengompol sekalipun?

Itulah dunia anak-anak mak. Mereka dengan segala tingkah lakunya kadang membuat kita sebagai orang tuanya geram. Apalagi jika melihat barang kita yang dibeli dengan harga mahal, tiba-tiba dipecahkan oleh anak atau dibuat mainan sehingga ia rusak, pastinya kita akan marah bahkan tanpa sengaja memukulnya.

Selasa, 16 Desember 2014

Raport Kurikulum 2013

Mak...beberapa waktu lalu Fawaz menerima raport semester 1. Di kelas 4 ini kurikulum yang diajarkan di sekolahnya adalah Kurikulum 2013. Begitu melihat penampakan raportnya, anak-anakpun hanya bergumam, "ah, raportnya hanya seperti ini saja..."

Dari kalimat sekilas itu saya bisa menyimpulkan bahwa anak-anak merasa kecewa. Pasalnya, cara pembelajaran yang diterapkan di sekolah mengharuskan anak-anak belajar keras agar mendapat nilai bagus. Bahkan mereka selalu berjuang untuk mengumpulkan poin-poinnya. Semakin banyak mendapat poin di sekolah, maka hasil yang didapat akan bagus. Dari poin-poin yang dikumpulkan selanjtkan akan diakumulasikan dengan nilai-nilai ulangan harian, ujian tengah semester dan ujian akhir semester.

Senin, 08 Desember 2014

Kurikulum 2013 Dihapus?

Mendengar berita dihapusnya Kurikulum 2013, tentunya ada sebagian yang bersorak gembira. Terutama para orang tua yang selama ini ikut pusing mendampingi buah hatinya belajar. Mungkin sebagian guru/pengajar demikian halnya. Mereka yang belum siap mengajar sesuai K-13, tentunya menyambut gembira berita ini.

Lho mengapa harus dihapus? Bukankah sebagian sekolah sudah menerapkannya? Apakah tidak rugi? Perencanaan K-13 yang meliputi berbagai hal, mulai dari penyediaan sarana dan prasarana, memberikan bimbingan kepada Kepala Sekolah dan para guru, pendistribusian buku dan lain sebagainya, tentunya menelan biaya banyak. Bila program ini dihentikan seketika, otomatis negara akan menanggung kerugian.