Minggu, 14 September 2014

Ngetawain Orang Ada Etikanya Lho Mak

Mak……malam ini saya kembali sebel. Mau tahu kenapa? Ceritanya Fawaz minta dianterin ke C’Best Fried Chicken. Sudah lama katanya tidak makan ditempat itu. Berhubung papanya Fawaz lagi nganterin tamu, akhirnya sayalah yang ngantar Fawaz.

Fawaz sih maunya makan di tempat itu. Cukup satu nasi, satu ayam dan satu gelas es teh. Demi menemani Fawaz akhirnya saya juga memesan satu sosis burger dan chocholate ice. Ditambah dua potong ayam yang saya bungkus untuk di rumah.

Selesai bertransaksi dan semua pesanan saya sudah lengkap, akhirnya saya mengajak Fawaz mencari tempat yang nyaman. Tempat pertama kurang nyaman, karena mejanya tinggi sebelah. Akhirnya saya mengajak Fawaz menuju tempat lain. Tanpa saya sadari dua orang keluarga yang duduk berdampingan, terdiri dari sepasang suami istri, dan masing-masing keluarga dengan dua orang anak tiba-tiba pandangannya tertuju pada kami sambil tertawa terbahak-bahak.

Saya tak tahu mengapa mereka mentertawakan kami. Bahkan ketika pandangan saya menatap mereka, mereka semakin terpingkal. Aneh dan bikin jengkel. Perasaan dandanan saya wajar-wajar saja. Tak ada yang menyolok atau bahkan terkesan janggal. Sementara Fawaz, memang dia suka apa adanya. Sandal jelekpun dia mau pakai. Intinya tidak pilih-pilih-lah.
Saya sungguh terganggu dengan ulah dua keluarga itu. Terang-terangan mentertawakan saya. Tapi saya tak tahu mengapa mereka mentertawakan saya demikian hebatnya. Naluri saya ingin berontak, dan segera mendekati mereka. Tapi kalau dipikir-pikir apa gunanya coba.

Yang bisa saya lakukan adalah ganti menatap mereka dengan pasang tampang berang. Bahkan saya sedikitpun tak mengalihkan pandangan. Apa yang terjadi mak? Mereka langsung salah tingkah, rasa kikuk itu akhirnya mendera mereka dengan tatapan mata saya yang terus memperhatikan gerak-gerik mereka.

Mak……mentertawakan orang, atau membicarakan orang mungkin tidak ada salahnya, tapi yang sopan dikit dong. Sayapun pernah melihat dandanan orang yang agak aneh, bahkan sempat tertawa dengan tingkahnya. Tapi tidak langsung memandangnya, atau menertawainya dengan senyuman sinis.

Manusia punya hati dan perasaan. Ia akan tersinggung bila ada yang menertawainya. Maka demi menjaga hal itu, lebih baik saya simpan tertawa saya, dan bersikap biasa saja ketika menatap seseorang yang aneh.
Bagi emak-emak yang tidak sengaja melihat orang aneh karena dandanannya, tingkah lakunya atau apa saja, lebih baik jangan langsung menertawainya di depan orang yang bersangkutan. Lebih baik kita menjaga etika dan sikap sopan santun didepan orang lain demi menghindari permusuhan. Bukan begitu mak?


1 komentar: