Mak……malam ini saya kembali sebel. Mau tahu kenapa? Ceritanya
Fawaz minta dianterin ke C’Best Fried Chicken. Sudah lama katanya tidak makan
ditempat itu. Berhubung papanya Fawaz lagi nganterin tamu, akhirnya sayalah
yang ngantar Fawaz.
Fawaz sih maunya makan di tempat itu. Cukup satu nasi, satu
ayam dan satu gelas es teh. Demi menemani Fawaz akhirnya saya juga memesan satu
sosis burger dan chocholate ice. Ditambah dua potong ayam yang saya bungkus
untuk di rumah.
Selesai bertransaksi dan semua pesanan saya sudah lengkap,
akhirnya saya mengajak Fawaz mencari tempat yang nyaman. Tempat pertama kurang
nyaman, karena mejanya tinggi sebelah. Akhirnya saya mengajak Fawaz menuju
tempat lain. Tanpa saya sadari dua orang keluarga yang duduk berdampingan,
terdiri dari sepasang suami istri, dan masing-masing keluarga dengan dua orang
anak tiba-tiba pandangannya tertuju pada kami sambil tertawa terbahak-bahak.
Saya tak tahu mengapa mereka mentertawakan kami. Bahkan ketika
pandangan saya menatap mereka, mereka semakin terpingkal. Aneh dan bikin
jengkel. Perasaan dandanan saya wajar-wajar saja. Tak ada yang menyolok atau
bahkan terkesan janggal. Sementara Fawaz, memang dia suka apa adanya. Sandal jelekpun
dia mau pakai. Intinya tidak pilih-pilih-lah.
Saya sungguh terganggu dengan ulah dua keluarga itu. Terang-terangan
mentertawakan saya. Tapi saya tak tahu mengapa mereka mentertawakan saya
demikian hebatnya. Naluri saya ingin berontak, dan segera mendekati mereka. Tapi
kalau dipikir-pikir apa gunanya coba.
Yang bisa saya lakukan adalah ganti menatap mereka dengan
pasang tampang berang. Bahkan saya sedikitpun tak mengalihkan pandangan. Apa yang
terjadi mak? Mereka langsung salah tingkah, rasa kikuk itu akhirnya mendera
mereka dengan tatapan mata saya yang terus memperhatikan gerak-gerik mereka.
Mak……mentertawakan orang, atau membicarakan orang mungkin
tidak ada salahnya, tapi yang sopan dikit dong. Sayapun pernah melihat dandanan
orang yang agak aneh, bahkan sempat tertawa dengan tingkahnya. Tapi tidak
langsung memandangnya, atau menertawainya dengan senyuman sinis.
Manusia punya
hati dan perasaan. Ia akan tersinggung bila ada yang menertawainya. Maka demi
menjaga hal itu, lebih baik saya simpan tertawa saya, dan bersikap biasa saja ketika
menatap seseorang yang aneh.
Bagi emak-emak yang tidak sengaja melihat orang aneh karena
dandanannya, tingkah lakunya atau apa saja, lebih baik jangan langsung
menertawainya di depan orang yang bersangkutan. Lebih baik kita menjaga etika
dan sikap sopan santun didepan orang lain demi menghindari permusuhan. Bukan begitu
mak?
kok jengkelin banget ya orang yang ngetawain itu.. :((
BalasHapus