Mak....beberapa waktu lalu jempol Fawaz terkena pisau tajam. Pasti emak pada bertanya, kok bisa? Ya bisa aja dong hehehe......Bukannya saya membiarkannya bermain pisau mak, tapi Fawaz sendiri yang nekat ambil pisau di dapur. Padahal pisau itu baru saya beli dan masih sangat tajam.
Ceritanya Fawaz mau memotong bambu mainannya. Awalnya dia sudah bilang pada saya. Padahal saya suruh tunggu sebentar, karena saya lagi membersihkan lantai depan. Ternyata Fawaz tidak sabar menunggu saya. Beberapa detik kemudian saya dengar teriakan Fawaz. Dia bilang tangannya kena pisau. Pikir saya...ah paling tidak parah.
Ternyata mak....saya kaget sekali. Dapur saya penuh ceceran darah Fawaz yang muncrat kemana-mana. Saya tidak tahu bagaimana ceritanya. Yang jelas saat itu saya semakin panih, melihat di dapur, di kamar mandi, bahkan di tembok penuh dengan warna merah. Bahkan, Fawaz pun terlihat pucat.
Saya paling takut sama darah mak. Makanya suami saya langsung menghampiri Fawaz. Lekas dihisapnya jempol tangannya. Namun darah itu tak juga berhenti. Lalu ditalinya jempol itu dengan karet, berharap agar darahnya segera berhenti. Sekali lagi darah itu tetap mengucur. Bahkan Fawaz semakin pucat, wajahnya membiru.
Saya ingat pesan ibu, untuk menghentikan perdarahan cukup mengoleskan minyak goreng ke bagian luka. Ternyata memang benar mak. Dengan beberapa kali olesan minyak goreng yang masih baru, darah yang tadinya mengucur di jempol Fawaz, akhirnya berhenti. Jadi mak, kalau ada anggota keluarga terkena benda tajam, hingga mengakibatkan perdarahan yang hebat, jangan keburu panik ya. Coba oleskan minyak goreng di bagian lukanya. Tidak perih kok mak. Bahkan, perdarahan itu akan cepat berhenti. Selamat mencoba ya mak, semoga bermanfaat.
Ceritanya Fawaz mau memotong bambu mainannya. Awalnya dia sudah bilang pada saya. Padahal saya suruh tunggu sebentar, karena saya lagi membersihkan lantai depan. Ternyata Fawaz tidak sabar menunggu saya. Beberapa detik kemudian saya dengar teriakan Fawaz. Dia bilang tangannya kena pisau. Pikir saya...ah paling tidak parah.
Ternyata mak....saya kaget sekali. Dapur saya penuh ceceran darah Fawaz yang muncrat kemana-mana. Saya tidak tahu bagaimana ceritanya. Yang jelas saat itu saya semakin panih, melihat di dapur, di kamar mandi, bahkan di tembok penuh dengan warna merah. Bahkan, Fawaz pun terlihat pucat.
Saya paling takut sama darah mak. Makanya suami saya langsung menghampiri Fawaz. Lekas dihisapnya jempol tangannya. Namun darah itu tak juga berhenti. Lalu ditalinya jempol itu dengan karet, berharap agar darahnya segera berhenti. Sekali lagi darah itu tetap mengucur. Bahkan Fawaz semakin pucat, wajahnya membiru.
Saya ingat pesan ibu, untuk menghentikan perdarahan cukup mengoleskan minyak goreng ke bagian luka. Ternyata memang benar mak. Dengan beberapa kali olesan minyak goreng yang masih baru, darah yang tadinya mengucur di jempol Fawaz, akhirnya berhenti. Jadi mak, kalau ada anggota keluarga terkena benda tajam, hingga mengakibatkan perdarahan yang hebat, jangan keburu panik ya. Coba oleskan minyak goreng di bagian lukanya. Tidak perih kok mak. Bahkan, perdarahan itu akan cepat berhenti. Selamat mencoba ya mak, semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar