Pagi ini rupanya kabut tengah menyelimuti tetanggaku. Ada apa
gerangan? Aku tak tahu andai dia tak cerita. Namun tangisnya yang tiada henti
membuatku susah payah menghentikan air matanya yang terus mengalir. Kuajak menarik
napas dalam-dalam, dan perlahan dikeluarkan, agar segala sesak di dadanya
perlahan sirna.
Ternyata benar…..perlahan air matanya mulai surut, diapun
mencoba menceritakan sebab musabab kegundahan hatinya. Dan inilah ceritanya………
Semalam suamiku minta jatah, akupun menyetujuinya. Namun anakku
masih sibuk melihat acara tv kegemarannya. Berbagai cara dilakukan suamiku,
tapi susah juga menidurkan anak yang siang tadi tertidur pulas. Aku tak mau menyia-nyiakan
waktu. Banyak pekerjaan yang harus kuselesaikan. Ketika suamiku tengah
menidurkan anakku, aku tengah asyik menyelesaikan pekerjaanku.