Minggu, 28 September 2014

Tidurmu Marahku

Pagi ini rupanya kabut tengah menyelimuti tetanggaku. Ada apa gerangan? Aku tak tahu andai dia tak cerita. Namun tangisnya yang tiada henti membuatku susah payah menghentikan air matanya yang terus mengalir. Kuajak menarik napas dalam-dalam, dan perlahan dikeluarkan, agar segala sesak di dadanya perlahan sirna.

Ternyata benar…..perlahan air matanya mulai surut, diapun mencoba menceritakan sebab musabab kegundahan hatinya. Dan inilah ceritanya………

Semalam suamiku minta jatah, akupun menyetujuinya. Namun anakku masih sibuk melihat acara tv kegemarannya. Berbagai cara dilakukan suamiku, tapi susah juga menidurkan anak yang siang tadi tertidur pulas. Aku tak mau menyia-nyiakan waktu. Banyak pekerjaan yang harus kuselesaikan. Ketika suamiku tengah menidurkan anakku, aku tengah asyik menyelesaikan pekerjaanku.

Selasa, 23 September 2014

Anak Bukanlah Robot

Maaak....apa yang emak pikirkan tentang anak? Apakah emak-emak disini selalu menuntut anak untuk bisa ini itu? Kalau demikian sama halnya emak menjadikan anak sendiri sebagai robot. Jangan sampai seperti itu ya mak, kasihan anaknya.

Saya punya cerita nih mak. Tetangga saya mempunyai tiga orang anak cowok. Semuanya sudah bersekolah. Si sulung masuk SMA, tengah duduk di SD dan si bungsu masih TK. Nah...si emaknya selalu menuntut anak-anaknya untuk berprestasi di sekolahnya. Dalam bayangannya, anak yang pandai adalah anak yang selalu mendapat juara di kelasnya.

Rabu, 17 September 2014

Tetangga Juga Saudara

Maaak....saya baru nyadar setelah tinggal di kompleks. Dulu orang tua saya mati-matian menolak ambil KPR alias perumahan. Alasannya takut bermasalah. Etapi bukan masalah karena tidak kuat bayar cicilan lho...melainkan permasalahan seringkali timbul antar ibu-ibu di kompleks.

Harusnya ya kalau tinggal di perumahan yang padat penduduknya, kekeluargaannya juga baik. Tapi ternyata malah sebaliknya. Tidak akur, saling cekcok, suka pamer, sering iri, jadi makanan empuk di kompleks. Padahal lho mak andai kita termasuk pendatang, bisa jadi tetangga kita yang jadi saudara. Coba bayangin, kalau kita atau keluarga kita sedang sakit, mau minta bantuan ke siapa kalau tidak ke tetangga dekat? Hayo....ngaku deh....

Minggu, 14 September 2014

Matikan Mesin Motor Saat Berhenti

Apakah emak termasuk orang yang sering lupa mematikan motor saat berhenti? Waduh mak jangan diulang lagi deh, berbahaya! Selain motor bisa dibawa kabur pencuri, bisa juga membahayakan keselamatan kita mak.

Barangkali emak beralasan, kuncinya sudah rusak, sehingga mesin susah dimatikan. Kalaupun dimatikan, butuh waktu lama untuk menghidupkan kembali. Duh mak jangan sering alasan deh. Banyak kan bengkel motor yang bisa menyervis motor, bahkan kalau soal kunci yang rusak, bisa kok dibetulkan. Percaya deh mak sama saya.

Waspadai Penjual Jamu Nakal

Mak....pasti suka dengan jamu, benar kan? Saya juga suka mak. Sejak kecil ibu saya selalu membuatkan jamu di rumah. Ada beras kencur, kunyit asam atau sirih. Serasa badan jadi ringan setelah minum jamu.

Dulu almarhum ayah mewanti-wanti ibu agar tidak membeli jamu di pasaran. Kata beliau penjual jamu itu sering menggunakan air kotor untuk jamu buatannya. Terlepas dari percaya atau tidak, akhirnya saya memang lebih nyaman minum jamu buatan ibu. Selain terjamin kehigienisannya, rasanyapun alami tanpa bahan pemanis buatan.

Obat Ampuh Penghenti Perdarahan

Mak....beberapa waktu lalu jempol Fawaz terkena pisau tajam. Pasti emak pada bertanya, kok bisa? Ya bisa aja dong hehehe......Bukannya saya membiarkannya bermain pisau mak, tapi Fawaz sendiri yang nekat ambil pisau di dapur. Padahal pisau itu baru saya beli dan masih sangat tajam.

Jangan Main Hape Saat Berkendara

Mak....saya suka sebel kalau lihat orang naik motor masih pegang hape alias handphone. Alasannya hanya satu, yaitu "berbahaya". Padahal sudah banyak korban, tapi mengapa mereka belum juga kapok ya. Coba mak bayangin, saat jalanan padat merayap, saya berusaha mencari celah jalan yang kosong, sementara didepan saya, seseorang yang tengah menyetir motornya, jalan seenaknya. Ternyata salah satu tangannya sedang sibuk membalas sms di hapenya. Apa gak nyebelin tuh namanya?