Selasa, 07 Oktober 2014

Olahraga Teratur dan Makanan Sehat

Mak…..pola hidup yang serba instan saat ini agaknya dapat mengubah gaya hidup kita. Taruhlah para pegawai kantoran yang aktifitas kerjanya demikian padat, tak jarang ia melengkapi ruangan kantornya dengan berbagai fasilitas yang dibutuhkan. Misalnya, agar tidak bolak-balik naik turun tangga demi mengambil minuman di ruang dapur, maka ia membeli dispenser dan meletakkannya di ruang kantornya.
sumber disini
Tak dapat dipungkiri bahwa semakin tinggi jabatan seseorang disebuah instansi, aktifitas kerjanyapun semakin padat. Ia dituntut bisa menghandle semua pekerjaan dalam waktu yang lumayan singkat. Kalau sudah demikian, untuk memenuhi kebutuhan pribadinya saja seolah tak sempat. Kebutuhan akan makan dan minum seolah dikesampingkan. Ia mencari praktisnya saja dengan melengkapi ruang kantornya dengan dispenser, lemari es atau alat pemanas untuk memasak mie instan.

Jumat, 03 Oktober 2014

Sehat Dengan Jus

Maak......
Beberapa waktu lalu saya bertemu dengan seorang sahabat. Meski ia sudah menjadi seorang emak alias ibu, namun tubuhnya terlihat langsing. Siapa sih yang tidak ngiri dengan penampilan seorang emak bertubuh langsing? Setelah bercerita kesana-kemari, akhirnya saya mencari tahu resep menjaga tubuhnya. Ternyata mak, selain rajin berolahraga, ia juga mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi.

Rabu, 01 Oktober 2014

Jangan Ajari Anak Berbuat Curang

Mak........
Anak itu ibarat kertas putih tanpa coretan. Ia cenderung mengikuti apa yang dilihat dan didengarnya. Ketika ia melihat temannya berbuat sesuatu, iapun ingin mengikutinya, tanpa mempertimbangkan benar atau salah.

Demikian halnya ketika orang tua menyuruh anak untuk berbuat sesuatu. Dalam hitungan jari si anak akan melakukannya. Karena anak telah terbiasa, bahwa perintah orang tua harus dituruni. Ini menjadikan sebuah kewajiban bagi orang tua untuk memberikan contoh yang baik, agar kelak anak terbiasa untuk berbuat baik pula.

Senin, 29 September 2014

Mau Makan Sehat Tak Perlu Takut Mahal

Mak...baru saja saya membuka websitenya molto. Banyak pelajaran yang saya peroleh setelah menelusuri artikel demi artikel di web itu. Terutama tentang makanan sehat. Selama ini dalam pikiran saya makanan yang sehat itu pastinya butuh dana yang mahal untuk membelinya. Taruhlah produk herbalife, yang banyak menyajikan produk menu sehat mulai dari makanan kaya nutrisi untuk menggemukkan badan dan melangsingkan badan.

Tak Harus Mahal Untuk Terapkan Pola Makan Sehat
sumber: disini

Minggu, 28 September 2014

Tidurmu Marahku

Pagi ini rupanya kabut tengah menyelimuti tetanggaku. Ada apa gerangan? Aku tak tahu andai dia tak cerita. Namun tangisnya yang tiada henti membuatku susah payah menghentikan air matanya yang terus mengalir. Kuajak menarik napas dalam-dalam, dan perlahan dikeluarkan, agar segala sesak di dadanya perlahan sirna.

Ternyata benar…..perlahan air matanya mulai surut, diapun mencoba menceritakan sebab musabab kegundahan hatinya. Dan inilah ceritanya………

Semalam suamiku minta jatah, akupun menyetujuinya. Namun anakku masih sibuk melihat acara tv kegemarannya. Berbagai cara dilakukan suamiku, tapi susah juga menidurkan anak yang siang tadi tertidur pulas. Aku tak mau menyia-nyiakan waktu. Banyak pekerjaan yang harus kuselesaikan. Ketika suamiku tengah menidurkan anakku, aku tengah asyik menyelesaikan pekerjaanku.

Selasa, 23 September 2014

Anak Bukanlah Robot

Maaak....apa yang emak pikirkan tentang anak? Apakah emak-emak disini selalu menuntut anak untuk bisa ini itu? Kalau demikian sama halnya emak menjadikan anak sendiri sebagai robot. Jangan sampai seperti itu ya mak, kasihan anaknya.

Saya punya cerita nih mak. Tetangga saya mempunyai tiga orang anak cowok. Semuanya sudah bersekolah. Si sulung masuk SMA, tengah duduk di SD dan si bungsu masih TK. Nah...si emaknya selalu menuntut anak-anaknya untuk berprestasi di sekolahnya. Dalam bayangannya, anak yang pandai adalah anak yang selalu mendapat juara di kelasnya.

Rabu, 17 September 2014

Tetangga Juga Saudara

Maaak....saya baru nyadar setelah tinggal di kompleks. Dulu orang tua saya mati-matian menolak ambil KPR alias perumahan. Alasannya takut bermasalah. Etapi bukan masalah karena tidak kuat bayar cicilan lho...melainkan permasalahan seringkali timbul antar ibu-ibu di kompleks.

Harusnya ya kalau tinggal di perumahan yang padat penduduknya, kekeluargaannya juga baik. Tapi ternyata malah sebaliknya. Tidak akur, saling cekcok, suka pamer, sering iri, jadi makanan empuk di kompleks. Padahal lho mak andai kita termasuk pendatang, bisa jadi tetangga kita yang jadi saudara. Coba bayangin, kalau kita atau keluarga kita sedang sakit, mau minta bantuan ke siapa kalau tidak ke tetangga dekat? Hayo....ngaku deh....