Selasa, 28 Oktober 2014

Bersaing di Sekolah

Mak….berbicara tentang pendidikan rasanya tiada habisnya. Pro kontrapun kadang bergulir hebat dikalangan orang tua murid. Kurikulum pendidikan yang berubah-rubah, materi pelajaran yang semakin sulit, seolah membuat mereka  merasa khawatir akan nasib anaknya.

Gambarnya miring xixixi

Minggu, 26 Oktober 2014

JCO, Pengalaman Pertama Yang Menjadi Musibah

Tahu gak mak kalau saya jarang banget pergi ke JCO? Pernah sekali makan donnuts-nya tapi belum pernah beli sendiri, hiks. Dan tadi malam, pertama kalinya saya bersama suami dan anak ke JCO, ingin menikmati nikmatnya donnuts dan lezatnya coffelatte. Huff....benar-benar nasib naas menimpa saya semalam.

Begitu masuk ke counter donnuts, saya bingung harus bagaimana, karena di tempat itu ada tempat minum, etalase donnuts dan jejeran bread milik breadtalk. Dengan iseng saya memesan minum. Ternyata harus pesan dulu ke kasir. Akhirnya saya menuju ke etalase donnuts untuk memesan beberapa donnuts.

Setelah memilih 1/2 lusin donnuts, sayapun menuju kasir. Disitulah minuman bisa dipesan. Dengan iseng, karena tidak tahu rasanya, saya memesan tiga gelas minuman ukuran Large, yaitu Iced Cafe Avocado, Ice Capp Caramello dan Iced Thai Tea. Semua lunas saya bayar, giliran menunggu minuman di tempat minum.



Lomba Sepeda Hias di Masjid

Mak, meski tinggal di Bali saya mewajibkan Fawaz belajar mengaji di masjid dan mengikuti berbagai kegiatan yang diadakan oleh remaja masjid. Hari Sabtu kemarin bertepatan dengan Tahun Baru Islam 1436 Hijriyah, masjid kompleks kami mengadakan berbagai perlombaan untuk anak-anak usia 7 - 10 tahun. Ada lomba mewarnai, lomba sepeda hias dan lomba rangking 1.

Setiap ada perlombaan, Fawaz sangat antusias mengikutinya. Kali ini dia memilih mengikuti lomba sepeda hias. Dia malu untuk mengikuti lomba mewarnai, karena didominasi oleh anak-anak TK. Sementara untuk mengikuti lomba rangking 1, dia belum siap dengan materinya.

Jadilah pada hari Jum'at malam saya begadang bersama suami untuk menghias sepeda. Mengingat keterbatasan bahan, akhirnya kami menghias seperti layaknya sepeda hias yang mengikuti pawai. Namun melihat kerja keras kami, Fawazpun terlihat senang, dia memuji kerja kami bagus, meski akhirnya saya cekikikan sendiri.

penampakan sepeda hias karya emak Fawaz
Begitu hari Sabtu, saat lomba sepeda hias akan dilaksanakan, saya melihat antusias Fawaz untuk mengikuti lomba. Dia bergegas menuju masjid dan memarkir sepedanya dideretan sepeda hias yang warna-warni. Tak harus menunggu lama, panitiapun menggiring peserta lomba untuk mengelilingi seluruh gang di kompleks.

Minggu, 19 Oktober 2014

Tertawa Merupakan Salah Satu Kunci Sehat

Mak, pasti pada tahu kan kalau tertawa itu bisa membuat kita senang dan sehat. Kok bisa? Jelasnya dengan tertawa akan mampu mengubah rasa sedih dan kesal menjadi perasaan rileks yang dapat meringankan beban.

Dengan tertawa, otomatis tekanan darah dan detak jantung turun menjadi normal, sehingga kita merasa lebih tenang. Menurut John Morreall, president of Humorworks, Florida, Amerika Serikat, tertawa juga dapat merangsang hormon endorphin, anti sakit alami yang dihasilkan oleh otak.
sumber disini

Jumat, 17 Oktober 2014

Mudahnya Meminta Maaf

Mak.....
Ternyata minta maaf itu susah banget. Apalagi bagi anak seumuran Fawaz yang notabene egonya masih tinggi. Namun saya tidak patah semangat. Berbagai cara saya lakukan agar Fawaz mau minta maaf ketika ia salah.

sumber disini

Pentingnya Menjalin Komunikasi Antara Ibu dan Anak

Mak……
Apakah emak termasuk ibu yang peduli kepada anak sendiri atau membiarkan tumbuh apa adanya? Saya akui menjadi seorang ibu adalah tugas yang teramat sangat berat sekaligus sangat mulia. Coba bayangkan ketika Allah menitipkan janin dalam rahim seorang wanita, tentunya ia harus berjuang selama sembilan bulan menjaga dan merawat kandungannya hingga saatnya lahir nanti.

sumber disini

Senin, 13 Oktober 2014

Di Buli Karena Layang-layang

Mak....
Terus terang saya prihatin dengan kondisi anak-anak jaman sekarang. Dulu, ketika saya masih kecil, anak-anak sebaya saya, cenderung sopan dan menghormati orang tua. Kalaupun ada anak nakal, kenakalan mereka masih bisa ditolerir.

Tapi, yang terjadi saat ini seolah berbalik 180 derajat. Anak-anak cenderung semau gue, tak mau menghormati yang tua. Dan kejadian baru-baru ini hampir membuat saya geram. Fawaz tiba-tiba dihadang segerombolan anak, yang masih tetangga saya, sewaktu berangkat mengaji ke masjid. Mereka memberhentikan laju sepeda Fawaz dengan paksa.

sumber disini